Wilayah sumber bibit sapi peranakan ongole, kecamatan tambakrejo kabupaten bojonegoro jawa timur, Senin 13 Januari 2025, ada tujuh desa telah terpapar virus penyakit mulut dan kuku ( PMK ) pada ternak ruminansia. tujuh desa tersebut adalah desa turi, bakalan, ngrancang, napis, jawik, sukorejo dan jatimulyo.
Dari keenam desa tersebut ternak sapi yang positif terpapar virus PMK 100% adalah sapi Cross/ lemosin Simental, sedangkan sapi Peranakan Ongole (PO) unggul dan tahan terhadap virus PMK.
Data yang telah dihimpun ustan mandiri dari pusat pelayanan Kesehatan hewan dinas peternakan dan perikanan bojonegoro, ternak sapi yang terpapar virus PMK diwilsumbit adalah sebagai berikut
Jatimulyo : 8 ekor Dkh.jatiri
Ngrancang : 2 ekor Dkh. ngengo
Napis : Dkh. Koripan 4 ekor Dkh. Daplangu 1 ekor
Sukorejo : 4 ekor Dkh. Plimping dan mlilir
Jawik : 3 ekor
Bakalan : 3 ekor
Turi Dkh, Balong : 4 ekor Dkh. Sukosewu : 5 ekor Dkh. Bacem : 4
akhir-akhir ini dalam pantauan petugas dinas peternakan dan perikanan bojonegoro tercatat ternak sapi yang terkena PMK sebanyak 33 ekor yang melapor ke petugas Kesehatan hewan ( Kewan ).Dari laporan tersebut petugas belum menemukan satu ekorpun sapi PO diweilsumbit yang terpapar virus PMK. Menurut keterangan petugas pelayanan Kesehatan hewan, Drh. Indra, menjelaskan bahwa sapi-sapi yang terkena PMK rata- rata sapi baru beli dari pasar hewan dan sapi yang dulu Tidak boleh divaksin oleh pemiliknya.Ditempat terpisah, Lilik Sulistya, Mantan Petugas Tekni PeternakanKecamatan Tambakrejo terkonfirnasi Ustan Mandiri mengatakan, mencegah PMK peternak harus disiplin menerapkan Bio secury kandang melalui penyemprotan menggunakan desinvektan, kandang selalu bersih tidak lembab, rutin memberi vitamin pada ternak, membatasi orang masuk dalam kandang, dan segera konsultasikan pada petugas setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar