ustanmandiri.com Dua belas kolam Bioflog enam kolam masih beroperasi, enam kolam tak terisi.
Kekeringan berkepanjangan menjadikan gendala utama bagi sekelompok komunitas budidaya lele untuk melakukan kegiatan perikanan, seperti kolam bioflog yang berada di Desa Dolokgede tepatnya di Rukun tetangga RT 14 Desa setempat.
Enam kolam kering merontang tak ada sedikipun air sama sekali didalamnya, itu disebabkan disekitar area belum kolam ditemukanya mata air yang memadahi untuk mencukupi kebutuhan budidaya lele.
Ketua kelompok budidaya lele kolam bioflog, Edy gondrong menyampaikan pendapatnya bahwa pengelolaan kolam butuh SDM (sumber daya manusia ) yang mumpuni karena menurutny, ternak lele sangat sensitif dengan firus, maka perawatan harus extra hati hati, "Sebelum menemukan formula sesuwai kondisi sekitar lingkungan budidaya, maka kegiatan ini tidak bisa maksimal" ujarnya saat membirikan keterangan ustanmandiri.com
Masyarakat Desa Dolokgede sudah pernah merasakan hasil budidaya lele dari Edy gondrong disaat menjelang Idul fitri, 450 lebih kepala keluarga KK telah mendapatkan lele dari budidaya bioflog yang dikelolanya, satu kilo gram persoma telah dibagikan diseluruh Desa.
Bantuan Kemetrian Kelautan ini belum bisa beroperasi dengan maksimal dikarena tergendala sulitnya air disaat musim kemarau tiba " Kekurangan air menjadikan sebab menurunya produksi budidaya lele serta kurangnya kemahiran SDM pengelola kolam bioflog" tutur Dory ketua pembina kewirausahaan Desa setempat.
Peternakan dan Perikanan telah tumbuh subur dan mampu bersinergi menjadi satu membangun negeri Desa Dolokgede. (ali)