Lilik Sulistya PTP Kecamatan Tambakrejo. |
Lilik Sulistya selaku petugas peternakan tambakrejo merasa tidak terganggu adanya protes para peternak disetiap wilayahnya, ketidak tahuan peternak menjadikan dasar mereka untuk tidak terima dengan adanya keberadaan sapi ongole (PO) yang kian marak diberbagai desa se Kecamatan Tambakrejo. " Kalau saya santai aja mas, karena mereka belum tau bahwa wilayah Tambakrejo adalah sudah menjadi kawasan sumber bibit sapi PO" ungkapnya saat ditemui ustanmandiri.com.
Terpisah, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro melalui Kabid Budidaya Elfia Nur Aini mengatakan, Wilayah Tambakrejo sudah ditetapkan sebagai wilayah sumber bibit sapi PO oleh pemerintah, makan akan menjadi acuan dalam pencarian sumber bibit sapi peranakan ongole yakni sapi asli jawa. "Wilayah Tambakrejo telah berSK sejak tahun juni 2015 lalu dari Pemerintah" pungkasnya saat dihubungi lewat wasthsapp 19/11/2018.
Dari dasar tersebut Pemerintah melalui Dinas Peternakan dan perikanan menetapkan dan mengatur bahwa sapi putih dilarang diiseminasi dengan sapi cross yakni lemosin ataupun simental.
Dari larangan tersebut menjadi dasar petugas untuk tidak mengembangkan sapi selain PO dikawasan tersebut.
Pada tahun 1992 dizaman orde baru peternak juga menolak adanya Iseminasi sapi Cross lemosin maupun semental untuk di kembangkan di wilayah Kecamatan Tambakrejo, dari hal tersebut menjadiakan pengalaman bagi petugas yang berada di wilayah tersebut untuk melakukan pemahaman berlahan pada peternak.